Menjadi dewasa bukan hal yang selalu menyenangkan, tapi menjadi dewasa adalah sebuah ujian, ujian bagaimana rasa kita selalu tulus mendekap semua masalah yang selalu datang menyerang, hidup juga bukan tentang semua kebahagiaan yang terjadi secara terus menerus, hidup juga penuh dengan masalah yang selalu singgah, tak kenal dengan waktu, bahkan kadang kebahagiaan dan kesedihan pun bisa datang secara beriringan, namanya juga hidup jika tidak ajaib bukan tuhan namanya.
Ke ajaiban demi keajaiban pun di jalani oleh Putri, seorang gadis yang begitu cerdas, gadis yang menurut orang orang adalah gadis yang sempurna karena hidupnya selalu baik baik saja. Baik baik saja kelihatannya tapi tidak di dalamnya, ia merupakan seorang anak pengusaha yang cukup ternama, memiliki harta yang berlimpah dan ia juga memiliki paras yang cantik membuat ia selalu di kagumi oleh banyak laki laki, apalagi di tambah dengan kecerdasan yang ia miliki, namun sayangnya ia bukanlah tipe wanita yang mudah jatuh cinta dengan laki-laki, ia memiliki standar pasangan yang tinggi.
Tinggi bagi orang orang namun belum tentu tinggi untuknya, sebenarnya ia hanya butuh laki laki yang bisa dia ajak diskusi dan grow mindset, meskipun begitu ia juga tidak pernah memilih dalam berteman, ia bisa berteman dengan siapapun dan ia juga bisa akrab dengan siapapun bahkan preman sekali pun tapi ia tidak ingin terlibat dalam kegiatan para teman-temannya. Semua orang mengangumi tentang Putri tapi tidak semua orang suka dengan dirinya, terutama dengan popularitas yang ia miliki, tapi Putri tidak pernah ambil pusing dengan semuanya, ia selalu berpikir jika ia hanya perlu menjadi lebih baik untuk dirinya. Putri juga bukan tipe wanita yang suka bergosip bahkan ia jarang sekali memiliki teman di sekolahnya, ia lebih memilih untuk berteman dengan orang di luar sekolahnya, agar bisa membuat mindsetnya berkembang.
“Put, kamu mau kemana?”
tanya mami nya sewaktu melihat ia sudah berdandan rapi di suatu weekend,
“mau ke kafe, mau belajar mi, ada beberapa materi yang harus putri pelajari”
ucap nya kepada maminya,
“mami hari ini mau ke mall, kamu ga mau ikut? Kamu ga pengen shoping gitu?”
tanya mami Putri kepada nya,
“engga deh mam, Putri pergi dulu ya mam”
Ucap Putri kemudian ia pergi meninggalkan mami nya. mami Putri hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat anaknya itu, di antara semua temannya hanya anaknya yang aneh, semua anak anak temannya sangat hobi shoping atau sekedar hangout bersama mamanya tapi Putri malah lebih suka menghabiskan waktunya untuk belajar, tapi karena itu adalah hal yang baik mami Putri pun tidak melarang dirinya ia juga sebenarnya merasa senang, karena anaknya mau belajar dan mau menuntut ilmu, mami putri juga sering memberi Putri hadiah karena Putri sudah belajar dengan sangat tekun, dan apapun yang di berikan oleh maminya, Putri pasti selalu menerimanya.
lanjut ke episode 2 👉❤
rubrik cerpen akan di post setiap hari selasa dan jumat jika tidak ada halangan.