New Update Contact Us Buy Now!

Sawer blog ini

Cerpen Remaja Dibalik Rintik Hujan

Anwar Nurlita


Di sebuah kota kecil yang selalu diselimuti awan, hiduplah seorang remaja bernama Alif. Alif adalah sosok yang pendiam dan lebih suka menghabiskan waktunya dengan membaca buku di perpustakaan kota. Setiap kali hujan turun, Alif merasa ada sesuatu yang magis di balik rintik-rintik hujan yang jatuh dari langit.


Suatu hari, saat hujan turun deras, Alif memutuskan untuk pergi ke perpustakaan seperti biasanya. Di tengah perjalanan, dia melihat seorang gadis yang sedang berdiri di bawah payung merah di tepi jalan, tampak kesulitan menahan buku-buku yang hampir jatuh dari tangannya. Alif mendekat dan menawarkan bantuan.


“Hai, boleh aku bantu?” tanya Alif dengan ramah.


Gadis itu tersenyum dan mengangguk. “Terima kasih, aku butuh bantuan ini. Namaku Aisyah, aku baru pindah ke sini.”


“Senang bertemu denganmu, Aisyah. Namaku Alif. Mari aku bantu bawa bukunya ke perpustakaan,” jawab Alif sambil mengambil sebagian buku dari tangan Aisyah.


Mereka berjalan bersama menuju perpustakaan, berbicara tentang buku-buku favorit mereka dan hujan yang terus turun. Alif merasa nyaman berbicara dengan Aisyah, dan Aisyah merasa senang bertemu dengan seseorang yang memiliki minat yang sama dengannya.


Setiap kali hujan turun, Alif dan Aisyah selalu bertemu di perpustakaan. Mereka berbagi cerita, membaca buku bersama, dan menikmati suara hujan yang menenangkan. Persahabatan mereka semakin erat, dan Alif merasa bahwa hujan membawa keberuntungan baginya.


Suatu sore, saat hujan turun lebih deras dari biasanya, Alif dan Aisyah memutuskan untuk duduk di dekat jendela besar perpustakaan. Mereka melihat tetesan hujan yang menetes perlahan di kaca jendela, menciptakan pemandangan yang begitu menenangkan.


“Aisyah, apa kamu suka hujan?” tanya Alif sambil memandang keluar jendela.


“Aku suka sekali. Hujan selalu membuatku merasa tenang dan damai. Seperti ada sesuatu yang ajaib di balik setiap tetesannya,” jawab Aisyah dengan senyum lembut.


“Aku juga merasa begitu. Hujan selalu membawa kebahagiaan tersendiri bagiku. Apalagi sejak kita bertemu,” kata Alif dengan suara pelan, sedikit malu.


Aisyah tersenyum lebih lebar. “Aku juga merasa begitu, Alif. Terima kasih sudah menjadi teman yang baik.”


Waktu berlalu, dan musim berganti. Hujan tetap turun, membawa kenangan-kenangan indah bagi Alif dan Aisyah. Mereka tahu bahwa persahabatan mereka akan selalu ada, seperti hujan yang selalu datang kembali.


Di balik rintik hujan, Alif dan Aisyah menemukan kebahagiaan dan kehangatan yang tulus. Bagi mereka, hujan bukan hanya tetesan air dari langit, tetapi juga simbol dari persahabatan yang abadi dan kenangan indah yang tak pernah pudar.

إرسال تعليق

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.